Rabu, 28 Desember 2011

Bagaimana Proses Sebuah Mimpi ?

Mimpi terjadi pada saat tidur REM (Rapid Eye Movement) dari suatu siklus tidur. Dalam jangka waktu 8 jam, biasanya seseorang mengalami mimpi selama 100 menit. Tapi kebanyakan mimpi itu tidak diingat. Ada sekitar 95% mimpi yang tidak diingat. Mimpi yang diingat biasanya hanya mimpi yang terjadi beberapa saat sebelum kita terbangun dari tidur.

Mengapa Bermimpi ?

Yang menyebabkan kita bermimpi adalah otak. Sebagai pusat aktivitas, otak selalu menerima pesan dari panca indera agar mengatur kegiatan yang akan dilakukan pada waktu tidak tidur.
Pada saat tertidur, panca indera dari tubuh kita tidak bekerja, tetapi otak tetap bekerja, bahkan otak akan lebih aktif saat bermimpi dibanding saat kita bangun atau beraktivitas. Oleh karena itu, otak dapat menciptakan gambaran-gambaran berupa imajinasi yang menciptakan sebuah mimpi.
Pada saat bermimpi, otot-otot dalam keadaan tidak aktif sehingga kita tidak dapat memerankan apa yang dialami dalam mimpi. Walaupun, mimpi tampak sangat nyata tetapi dengan tidak berfungsinya otot mencegah agar kita tidak menciderai diri sendiri atau orang lain.

Mimpi Apa Semalam ?                                        

Apa yang akan kita mimpikan bergantung pada beberapa hal. Rutinitas yang kita jalani juga dapat menyebabkan hal yang akan kita mimpikan. Misalnya akifitas kita saat bersekolah, membuat kita bermimpi tentang kegiatan sekolah dll.
Kadangkala, kita mendapatkan mimpi mengenai solusi dari persoalan yang dihadapi. Hal ini merupakan membuktikan bahwa pada saat tidur, proses berpikir tetap dapat berlangsung.
Kegiatan tidur sangat penting untuk memerbaiki sel-sel tubuh, membuang zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh dan memulihkan otak.
Itulah sebabnya  jika kurang tidur, pikiran terasa kacau. Maka, tidur dan mimpi dapat menyegarkan pikiran kita. :)